Home / info / Alat Dapur Plastik Kini Populer Di Kalangan Ibu-Ibu

Alat Dapur Plastik Kini Populer Di Kalangan Ibu-Ibu


Penggunaan material plastik rupanya tidak hanya digunakan sebagai bahan perabot non makanan saja. Penggunaan plastik yang merambah ke  alat dapur baik untuk memasak dan makan juga mula populer sekitar abad ke 19. Berbagai alat dapur plastik pun diproduksi seiring dengan meningkatkannya kebutuhan dan keinginan rumah tangga. Pemanfaatan alat dapur  plastik bahkan digunakan sebagai perabot dapur.

Bahan plastik memang lebih murah dan mudah didapatkan daripada bahan keramik yang biasa digunakan untuk wadah makanan. Selain itu, penggunaan plastik yang praktis dan material yang ringan membuat plastik digemari oleh para masyarakat modern yang menginginkan segala sesuatu dengan instan dan cepat. Plastik seolah menjadi material multi fungsi yang dapat digunakan pada segala situasi.

Sejarah Perkembangan Alat Dapur Plastik

Pada tahun 1862, material plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes, seorang ahli metarulgi yang berasal dari Brimingham, Inggris. Parkes memperkenalkan material yang terbuat dari bahan organik yang bernama selulosa. Material temuannya ini kemudian diberi nama Parkensine dengan karakteristik yang menyerupai karet dan dapat di buat transparan serta diklaim harganya lebih murah.

Meski diklaim lebih murah dari karet, namun temuan Parkes ini tidak dapat di komersialkan. Hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan plastik temuannya pada saat itu tergolong masih mahal. Akhir abad ke 19 menjadi era kembali munculnya temuan plastik yang diperkenalkan oleh Jhon Wesley Hyatt, seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat. Temuannya ini atas dasar meningkatnya kebutuhan bola biliar.

Katalog Produk Mr. Kitchen

Bola biliar pada zaman itu masih terbuat dari gading gajah sehingga banyak gajah yang dibunuh dan mati sia-sia hanya untuk diambil gadingnya saja. John mengemukakan bahwa seluloid dapat dibuat menjadi material yang keras sehingga dapat menggantikan penggunaan gading gajah untuk produksi bola biliar. Temuan plastik bola biliar ini tidak begitu efektif karena plastik bola biliar lebih rapuh dan mudah pecah.

Tahun 1990 an, Leo Baekeland, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika mengembangkan material sintetis pertama. Leo mengembangkan resin cair dimana material ini diklaim tidak meleleh, terbakar, bahkan todak mencair saat terkena larutan asam cuka. Cairan resin yang diberi nama Bakelite itu memiliki sifat yang bila terbentuk saat lunak dan dibiarkan mengeras maka akan tetap pada bentuk itu.

Material bakelite itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya material plastik yang ini kita gunakan sehari-hari. Bakelite yang ditemukan oleh Leo kemudian dicampurkan dengan berbagai material lain seperti kayu dan di buat menjadi berbagai macam benda yang dapat digunakan dalam keseharian seperti senjata, mesin ringan, perabot rumah tangga, restaurant, café, keperluan perang, dan perabot dapur.

Kini masyarakat dengan mudah menemui bahan plastik dimana saja dan dapat dibeli pada distributor yang menjual perabot dapur plastik. Inovasi dari perabot plastik yang terbaru yaitu tahan terhadap suhu tinggi seperti air mendidih. Jika dahulu penggunaan plastik dilarang sebagai wadah makanan panas karena membuat permukaan plastik terkelupas dan tercampur ke dalam makanan.

Plus Minus Penggunaan Plastik Sebagai Alat Dapur

1. Praktis, mudah dan secara teknis aman digunakan

Alasan pertama ibu rumah tangga memilih menggunakan wadah plastik sebagai alat atau perabot rumah dapur adalah karena sangat praktis. Penggunaan plastik menjadi bahan material yang paling banyak digunakan terutama untuk alat dapur dimulai sejak tahun 1976 an. Plastik dianggap praktis karena lebih mudah digunakan dan anti pecah sehingga lebih aman digunakan.

Material plastik yang ringan juga sangat nyaman untuk digunakan sebagai wadah ketika masak ataupun makan. selain itu, plastik yang memiliki karakteristik lentur dan elastis dianggap lebih aman ketika terbentur dengan benda keras tidak mudah pecah dan tidak menyebabkan serpihan tajam yang dapat membahayakan seperti menggunakan wadah atau perabot keramik atau kaca.

2. Harga Ekonomis daripada perabot material lain

Jika dibandingkan dengan harga perabot keramik, perabot yang terbuat dari plastik tentu lebih murah dan ekonomis. Itulah mengapa plastik menjadi pilihan yang tepat apalagi jika ingin memiliki perabot dalam jumlah banyak dan bervariasi. Alat dapur plastik yang beredar di pasaran juga sangat terjangkau bahkan oleh semua kalangan masyarakat dan ibu rumah tangga sehingga peminatnya cukup tinggi.

3. Tidak tanah api dan suhu panas

Jika plastik memiliki kelebihan pada harga yang murah serta lebih praktis, plastik memiliki kelemahan utama yaitu tidak tahan terhadap api atau suhu tinggi. Plastik sangat mudah meleleh dan terbakar oleh karenanya plastik tidak bisa digunakan untuk tetapi bisa digunakan sebagai wadah setelah selesai memasak. Itupun tidak semua jenis plastik bisa menahan suhu masakan yang panas.

4. Permukaan cepat tergores dan luntur

Plastik yang merupakan bahan elastis sangat mudah tergores sehingga terkadang penggunaan yang terlalu lama dan rutin menyebabkan permukaan plastik menjadi luntur dan berubah warna. Terlebih lagi ketika menggunakan plastik sebagai wadah makanan berwarna, biasanya setelah lapisan permukaannya luntur, maka warna makanan akan membekas pada permukaan wadah dan akan sulit dibersihkan.

5. Tidak semua plastik aman digunakan untuk wadah makanan

Meski sama-sama dari material yang sama, tidak semua jenis plastik aman digunakan sebagai wadah makanan. Ada beberapa jenis plastik yang hanya bisa digunakan sebagai wadah makanan yang di kupas seperti misalnya buah atau sayur dan tidak dapat digunakan sebagai wadah makanan berkuah seperti sup dan sebagainya. Inilah yang perlu diperhatikan oleh para ibu guna menjaga kesehatan keluarga.

X
X
WhatsApp Kami